Tausiahmedia - Segala yang dilakukan oleh manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal, baik itu di dunia maupun di akhirat. Beberapa amalan baik akan mendapatkan pahala yang sesuai dengan apa yang ia lakukan. Termasuk berhubungan di malam Jumat = membunuh 100 Yahudi? Benarkan demikian?
Apakah Berhubungan di Malam Jumat = Membunuh 100 Yahudi?
Terdapat beberapa ajaran yang diatas namakan sebagai ajaran agama Islam. Salah satunya adalah pertanyaan mengenai pahala orang yang berhubungan di malam Jumat setara dengan membunuh 100 orang Yahudi. Hal ini masih menjadi pertanyaan di tengah masyarakat. Inilah jawaban dari pertanyaan mengenai sunnah rasul malam jumat suami istri.
Terdapat hadits yang menjelaskan bahwa apabila sepasang suami istri melakukan hubungan di malam Jumat maka mereka akan mendapatkan pahala setara dengan membunuh 100 orang Yahudi. Menurut pencarian dari beberapa hadits, diketahui bahwa hadits yang berisi pernyataan tersebut tidak terdapat di kitab manapun. Dalam hadits dhaif tidak ditemukan ajaran mengenai hal tersebut, terlebih dalam kitab shahih. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran ini memang tidak ada di dalam ajaran agama Islam.
Meskipun tidak terdapat hal itu di dalam hadits yang shahih, terdapat ajaran lain yang menjelaskan mengenai amalan hari Jumat. Sebuah hadits menjelaskan bahwa barang siapa yang mandi pada hari Jumat dengan mandi Janabah dan datang ke masjid pada waktu pertama, maka pahalanya setara dengan bekurban kambing. Apabila ia datang pada waktu kedua, maka pahalanya setara dengan berkurban sapi. Apabila ia datang pada waktu ketiga, maka pahalanya setara dengan kambing gibas. Apabila ia datang pada waktu keempat, maka pahalanya setara dengan berkurban ayam. Apabila ia datang pada waktu kelima, maka pahalanya setara dengan berkurban telur. Apabila imam telah datang dan mulai berkhutbah, maka para malaikat akan mendengarkan dzikir.
Berdasarkan cerita sunnah rasul malam jumat di atas, kita dapat tahu bahwa shalat Jumat memiliki keutamaan tersendiri. Di dalamnya juga disebutkan mandi Junub di hari Jumat. Sedangkan, seperti yang
kita tahu bahwa salah satu alasan seseorang melakukan mandi Junub karena sudah melakukan hubungan suami istri. Apabila kita menganggap bahwa hadits ini sebagai bukti yang kuat, maka seharusnya hubungan suami istri dilakukan sebelum shalat Jumat, sehingga bukan pada malam Jumat.
Terlepas dari bahasan di atas, terdapat beberapa hal di luar sunnah rasul dalam hubungan suami istri yang dapat dilakukan sebagai amalan pada malam atau hari Jumat, antara lain:
1. Perbanyak membaca shalawat
Sebuah hadits menjelaskan bahwa siapa saja yang memperbanyak membaca shalawat maka ia akan ditinggikan derajatnya hingga dekat dengan Allah.
2. Shalat Jumat
Sebuah hadits menjelaskan bahwa tidak diwajibkan shalat Jumat bagi perempuan, hamba sahaya, anak kecil, dan orang yang sedang sakit.
3. Perbanyak doa
Sebuah hadits menjelaskan bahwa waktu antara Jumatan dan sebelum ashar adalah orang yang akan dikabulkan doanya.
4. Baca Al-Qur’an, terutama surah Al Kahfi
Sebuah hadits menjelaskan bahwa apabila kita membaca Al-Qur’an, terutama Al-Kahfi akan memberikan cahaya dalam hidup kita.
Sebagai seorang muslim, sebelum kita melakukan amal, maka kita harus tahu ilmu mengenai perilaku tersebut. Jangan melakukan amal apabila tidak ada ilmu yang mendukungnya, baik dari Al-Qur’an dan Hadits.
KODE IKLAN 300x 250
Apakah Berhubungan di Malam Jumat = Membunuh 100 Yahudi?
Terdapat beberapa ajaran yang diatas namakan sebagai ajaran agama Islam. Salah satunya adalah pertanyaan mengenai pahala orang yang berhubungan di malam Jumat setara dengan membunuh 100 orang Yahudi. Hal ini masih menjadi pertanyaan di tengah masyarakat. Inilah jawaban dari pertanyaan mengenai sunnah rasul malam jumat suami istri.
Terdapat hadits yang menjelaskan bahwa apabila sepasang suami istri melakukan hubungan di malam Jumat maka mereka akan mendapatkan pahala setara dengan membunuh 100 orang Yahudi. Menurut pencarian dari beberapa hadits, diketahui bahwa hadits yang berisi pernyataan tersebut tidak terdapat di kitab manapun. Dalam hadits dhaif tidak ditemukan ajaran mengenai hal tersebut, terlebih dalam kitab shahih. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran ini memang tidak ada di dalam ajaran agama Islam.
Meskipun tidak terdapat hal itu di dalam hadits yang shahih, terdapat ajaran lain yang menjelaskan mengenai amalan hari Jumat. Sebuah hadits menjelaskan bahwa barang siapa yang mandi pada hari Jumat dengan mandi Janabah dan datang ke masjid pada waktu pertama, maka pahalanya setara dengan bekurban kambing. Apabila ia datang pada waktu kedua, maka pahalanya setara dengan berkurban sapi. Apabila ia datang pada waktu ketiga, maka pahalanya setara dengan kambing gibas. Apabila ia datang pada waktu keempat, maka pahalanya setara dengan berkurban ayam. Apabila ia datang pada waktu kelima, maka pahalanya setara dengan berkurban telur. Apabila imam telah datang dan mulai berkhutbah, maka para malaikat akan mendengarkan dzikir.
Berdasarkan cerita sunnah rasul malam jumat di atas, kita dapat tahu bahwa shalat Jumat memiliki keutamaan tersendiri. Di dalamnya juga disebutkan mandi Junub di hari Jumat. Sedangkan, seperti yang
kita tahu bahwa salah satu alasan seseorang melakukan mandi Junub karena sudah melakukan hubungan suami istri. Apabila kita menganggap bahwa hadits ini sebagai bukti yang kuat, maka seharusnya hubungan suami istri dilakukan sebelum shalat Jumat, sehingga bukan pada malam Jumat.
Terlepas dari bahasan di atas, terdapat beberapa hal di luar sunnah rasul dalam hubungan suami istri yang dapat dilakukan sebagai amalan pada malam atau hari Jumat, antara lain:
1. Perbanyak membaca shalawat
Sebuah hadits menjelaskan bahwa siapa saja yang memperbanyak membaca shalawat maka ia akan ditinggikan derajatnya hingga dekat dengan Allah.
2. Shalat Jumat
Sebuah hadits menjelaskan bahwa tidak diwajibkan shalat Jumat bagi perempuan, hamba sahaya, anak kecil, dan orang yang sedang sakit.
3. Perbanyak doa
Sebuah hadits menjelaskan bahwa waktu antara Jumatan dan sebelum ashar adalah orang yang akan dikabulkan doanya.
4. Baca Al-Qur’an, terutama surah Al Kahfi
Sebuah hadits menjelaskan bahwa apabila kita membaca Al-Qur’an, terutama Al-Kahfi akan memberikan cahaya dalam hidup kita.
Sebagai seorang muslim, sebelum kita melakukan amal, maka kita harus tahu ilmu mengenai perilaku tersebut. Jangan melakukan amal apabila tidak ada ilmu yang mendukungnya, baik dari Al-Qur’an dan Hadits.